
Lebih dari 200 Peserta Ikuti Webinar KPU Kota Magelang
Magelang, kota-magelang.kpu.go.id. KPU Kota Magelang menggelar webinar dengan tema “Memperkokoh Demokrasi Lokal dalam Kerangka Literasi Elektoral”, Kamis (21/10/2021).
Webinar ini merupakan webinar keempat yang digelar KPU Kota Magelang sejak September lalu. Kali ini diikuti lebih dari 200 peserta melalui zoom meeting dan live streaming kanal Youtube KPU Kota Magelang.
Webinar menghadirkan narasumber Sekretaris Daerah Kota Magelang Drs. Joko Budiyono, M.M. dan Dosen Fisipol UGM Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si. dengan moderator Sekretaris KPU Kota Magelang Ira Wahyu CK, S.Sos., M.M.
Acara dibuka dengan pengantar Ketua KPU Kota Magelang Basmar Perianto Amron yang menyampaikan secara singkat informasi gambaran kontestasi elektoral di Kota Magelang pasca reformasi hingga pemilihan kepala daerah tahun 2020.
Dalam paparannya, narasumber Joko Budiyono menjelaskan kebijakan strategis pemerintah daerah dalam upaya mensukseskan pemilu dan pemilihan kepala daerah.
Joko menyampaikan sejumlah kebijakan umum Pemerintah Kota Magelang dalam mendukung penyelenggaraan pemilu dan pemilihan, kebijakan anggaran serta program dan kegiatan untuk mendukung pemilu dan pemilihan serentak tahun 2024.
Sementara Sosiolog Arie Sujito menjelaskan secara komprehensif mengenai pendidikan politik demokrasi untuk rakyat. Arie memaparkan capaian demokrasi di Indonesia saat ini telah menghasilkan banyak hal, di antaranya penguatan partisipasi, desentralisasi kekuasaan, layanan hak-hak warga, governance reform dan redistribusi resources dengan orientasi pemerataan.
Ia mengingatkan di era politik modern saat ini, terdapat gejala yang perlu diantisipasi dimana gejala instrumentalisasi informasi sering dijadikan sebagai ladang perselisihan dan menebalnya hate speech dan produksi serta reproduksi hoax.
“Kita harus kritis, saling mengingatkan dengan cara kreatif lalu punya inisiatif memaknai manfaat pemilu. Pemilu itu salah satu ukuran dalam demokrasi maka pemilu yang berkualitas pasti berkorelasi positif pada demokrasi yang berkualitas, ” pungkasnya.